Perubahan Yang Menantang: Menghasilkan Uang Dengan Berkreasi Dengan Pohon Yang Membengkak

Jakarta mengalami keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Hendra Budi Krisna adalah pendiri UMKM, membantu desa Gaga di Kabupaten Pamkasan untuk memulihkan perekonomiannya. Salah satunya pemanfaatan dan pengolahan kayu solan dalam berbagai macam kerajinan minuman kopi.

Di tahun 2020, terjadi momok pandemi COVID-19. Jadi, berdasarkan pengamatan saya, sebagian besar masyarakat di Desa Kaga sepertinya mencari nafkah dengan bertani. Selain itu banyak juga pohon solanum dan pohon kelapa. Jadi, saya memikirkan bagaimana meningkatkan sumber daya alam dan manusia desa ini. Karena kita tahu ekonomi masyarakat kita masih di bawah rata-rata,” kata Hendra kepada tim Prani Biruba.

Namun Hendra tidak bertindak sendirian. Hal ini terbantu dengan adanya kerjasama dengan pihak lain dan beberapa perguruan tinggi serta para ahli. Hasilnya adalah produk dan bisnis yang dapat mendongkrak tingkat ekonomi kota Anda.

Hendra misalnya adalah “sepiring lidi, lidi dari pohon siwalan, daun dari pohon siwalan. Biasanya dibuang begitu saja atau dijadikan tempat kayu bakar. Selain itu biasanya buah sualan yang sudah tua jadi kita” mengolahnya kembali. . Akhirnya, itu menjadi minuman rasa kopi. Ini adalah hasil ekstraksi dari biji Siwalan tua yang dibuang, dan akhirnya diolah menjadi ekstrak Siwalan.”

Upaya ini tentu berdampak pada kejiwaan warga sekitar. Seperti yang dikatakan pegiat UMKM lainnya bernama Yoli Setiwati, kegiatan ini mampu mengubah kebiasaan sehari-hari warga di sana.

Hal ini mengubah pola pikir warga di sini yang sehari-harinya tidak menghasilkan apa-apa selain duduk dan bercengkrama dengan tetangga. Kemudian kami ingin meningkatkan ekonomi masyarakat sehingga kami dapat mengentaskan kemiskinan di sini.”

Hasilnya, program tersebut tidak hanya dapat meningkatkan perekonomian kota, tetapi juga membantu warga memenuhi kebutuhan sehari-hari. Seperti yang dikatakan salah satu warga Sylvina, dia mengaku bisa membantu ekonomi keluarganya.

“Setelah menyelesaikan pelatihan dalam program desa, saya juga berpartisipasi dalam pelatihan, dan berkat itu, saya dapat membantu keluarga saya. Saya dapat menerima 800.000~1 juta won”

Jadi, demi masyarakat desa dan pelaku UMKM, kita harus semangat untuk berkreasi, kata Hendra. “Berubahlah dari yang biasa menjadi luar biasa. Think out of the box untuk mencapai apa yang kita cita-citakan. Bersemangatlah terhadap perubahan dan berani menantangnya!” tutupnya.